Pages

Saturday, December 29, 2012

Fakta Air

Fakta Air Bagi Manusia

Air merupakan salah satu elemen sangat penting bagi kehidupan manusia di bumi ini. Hampir sebagian tubuh manusia adalah air. Fakta-fakta berikut akan menggambarkan pentingnya air bagi kehidupan manusia:

22% tulang manusia adalah air
60% dari tubuh manusia adalah air
75% dari otak dan otot manusia adalah air
92% dari darah manusia adalah air 
Manusia bisa bertahan hidup 1 bulan tanpa makan, namun hanya akan bertahan 1 minggu tanpa minum air
 
Fakta-fakta di atas tampaknya cukup menggambarkan bagaimana air menjadi bagian mendasar dari keberlangsungan hidup manusia. Fakta tersebut belum termasuk pemanfaatan air oleh manusia dalam kegiatan sehari-hari misalnya saja mencuci, mandi, dan lainnya.

Fakta Air Dunia

Walaupun air menjadi hal prioritas bagi manusia, kenyataanya jumlah air yang bisa dikonsumsi (air tawar) di dunia ini sangatlah sedikit. Apakah benar? Fakta berikut akan menjelaskan hal tersebut:

97,5% air di dunia ini adalah air asin (air laut) dan hanya 2,5% air tawar
Dari 2,5% total air tawar tersebut ternyata harus dibagi lagi ke dalam beberapa bentuk dan lokasi sebagai berikut:
68,7% berupa glasier es
30,1% berupa air tanah (groundwater)
1,2% berupa air permukaan yang ternyata  tidak semuanya bisa dikonsumsi.
Poster berikut akan sangat jelas menggambarkan persentase jumlah air yang ada di dunia:

sumber: WWAP, 2006

Sayangnya, dari total 1,2% jumlah air permukaan di dunia tidak sepenuhnya bisa dikonsumsi manusia karena masalah pencemaran ataupun akses untuk mendapatkan air yang kurang karena masalah-masalah ekonomi dan geografis. Termasuk di negara kita, Indonesia.

Fakta Air Indonesia

Indonesia sebagai negara maritim dan kepulauan yang secara geografis pun terletak di daerah dengan iklim tropis dan memiliki curah hujan yang tinggi ternyata menyimpan potensi kekayaan air yang begitu banyak. Sebagai gambaran, fakta mencengangkan berikut dapat kita lihat dan coba bayangkan kayanya alam Indonesia ini atas berkah air yang ada:

Indonesia memiliki potensi air tawar sebesar 1.957 miliar miliar m3/tahun. Hampir 87% di antara potensi aliran air permukaan terkonsentrasi di Pulau Kalimantan, Papua, dan Sumatera. Sisanya tersebar secara tidak merata di Jawa Madura, Bali, Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara.
Pulau Jawa yang memiliki luas 7% dari total luas daratan Indonesia memiliki 'hanya' 4,5% atau sekitar 1.600 m3/kapita/tahun dari total cadangan air tawar nasional.
(sumber: http://pdamtabanan.com/article/93426/fakta-air-di-indonesia-bag-1.html)

Betapa besar potensi air bersih yang dimiliki Indonesia. Akan tetapi mengapa masih banyak sekali terdengar bencana-bencana kekeringan yang melanda negeri ini?

Data menyebutkan bahwa pemerintahan kita hanya memiliki 7,1 juta sambungan air bersih yang hanya mampu melayani 35,5 juta jiwa. Hal tersebut mengakibatkan masyarakat yang belum memiliki akses ke air bersih terpaksa menggantungkan kebutuhannya pada sumber air permukaan seperti empang dan air hujan yang tidak diolah dan tidak layak minum
(sumber: http://pdamtabanan.com/article/93426/fakta-air-di-indonesia-bag-1.html)

Indonesia dan Air Kemasan

Akan lebih menyedihkan lagi, apabila kita melihat fakta bahwa warga Indonesia merupakan salah satu konsumen besar bagi air-air kemasan. Padahal jumlah air yang ada di depan mata mereka begitu melimpah. Berikut faktanya:

Menurut Country Director Frost Sullivan Indonesia, Indonesia mengkonsumsi air minum kemasan sebanyak 15,7 miliar liter dan menjadi negara produsen air minum kemasan terbesar ketujuh di dunia. 

Di kawasan Asia Pasifik, Indonesia menempati posisi kedua mengkonsumsi air kemasan dan terbesar ketiga dalam mengkonsumsi air kemasan per kapita.
(sumber: http://pdamtabanan.com/article/93426/fakta-air-di-indonesia-bag-1.html)


Untuk memberikan gambaran kembali tentang air minum kemasan yang pada kenyataanya merupakan pilihan yang tidak lestari (bagi dompet, bagi kesehatan, dan bagi lingkungan) dapat dilihat pada video ini:  

  

Mari kita ubah kebiasaan kita dari sekarang. Mulailah meninggalkan air kemasan botol dan beralih pada sumber-sumber air yang lebih lestari serta ikut serta menjaga kualitas sumber air tersebut. Sulit? Pastinya, karena sebuah perubahan tentu membutuhkan usaha. #SalamLestari!

No comments:

Post a Comment