Pages

Monday, May 9, 2011

Wisata Militer

Perjalanan dimulai pukul tujuh pagi. Menggunakan kereta sancaka dari stasiun Tugu Yogyakarta. Lama waktu perjalanan sekitar lima setengah jam. Melalui beberapa stasiun kota-kota besar Jawa Timur seperti Madiun dan Jombang. Sesampai disana, saya dijemput oleh seorang kakak sepupu yang sudah beberapa tahun tidak bertemu. Beliau seorang TNI-AL. Sudah beberapa tahun ini dipindahkan ke Surabaya setelah belasan tahun mengabdi di Balikpapan. Rencananya kami akan menginap dirumahnya, Sidoarjo. Namun sebelum berangkat menuju Sidoajo kami diajak untuk berkeliling di kantornya. Markas Komando TNI AL Kawasan Timur. Yang terletak di Surabaya bagian utara. Tak jauh dari Pelabuhan Tanjung Perak.

Gerbang Markas yang dibentuk bagaikan kapal perang dengan tulisan yang besar sempat membuat kami menebak-nebak isi dari markas para prajurit laut ini. Berita tentang pengiriman dua buah kapal perang TNI-AL untuk melawan perompak Somalia semakin membuat saya penasaran tentang 'rahasia' militer laut Indonesia. Penjagaan untuk bisa masuk ke dalam markas sangat ketat. Tiga lapis pemeriksaan diberlakukan. Hingga akhirnya kami sampai di pelabuhan militer.

Mata kami langsung tertuju pada sebongkah besi besar berwarna hitam yang mengapung. Benar, itulah kapal selam milik TNI-AL kita. Bendera merah putih berkibar di atasnya, menambah kegagahan si besi hitam yang telah mengarungi lautan Indonesia demi menjaga keamaan negri ini. Membayangkan rasanya hidup di kedalaman air, beratus-ratus meter menjauhi daratan. Tak jauh, terdapat tiga buah kapal penyapu ranjau. Kecil, tidak sebesar kapal-kapal perang lain. Namun terlihat begitu rumit teknologi di dalamnya. Semakin kami menuju ke arah pelabuhan, puluhan atau mungkin ratusan kapal laut bersender di pelabuhan militer. Menakjubkan. Inilah Markas Komando TNI-AL Kawasan Timur yang terkenal itu.

Kembali, sebuah kapal dengan tiga tiang layar besar menarik perhatian kami. Dewaruci, kapal layar terbesar milik TNI-AL. Kapal latih bagi taruna akademi angkatan laut. Kapal yang menjadi kebanggaan Indonesia. Berdasarkan wikipedia, Kapal Dewaruci berukuran 58,5 meter dan lebar 9,5 meter dibangun oleh H.C. Stulchen & Sohn Hamburg, Jerman. Tiga tiang besar yang kami lihat ternyata memiliki nama yaitu tiang Bima, Yudhistira dan Arjuna. Juga terapat 16 tiang-tiang kecil. Setiap tahunya kapal ini dikirim untuk mengelilingi Indonesia dan dunia bersama kadet-kadet AAL, pelatihan itu disebut Kartika Jala Krida. Beruntung kami bisa melihat Kapal Layar Dewaruci secara langsung. Bukti kejayaan negri maritim. Semoga saja dengan kekayaan militer TNI-AL sekarang, keamanan dan kedaulatan Laut Indonesia terjaga dengan sebaik mungkin. "Jalesveva Jayamahe" Jayalah TNI-AL Indonesia.

Pandega Wiratama, 10 Mei 2011

No comments:

Post a Comment