Pages

Monday, November 5, 2012

Beasiswa Bagi Guru: Pemerataan Kualitas Pengajar di Indonesia

Fakta Guru di Indonesia

Guru adalah pejuang yang membebaskan bangsa ini dari kebodohan. Melalui pendidikan formal di sekolah, watak dan intelektualitas seorang anak terbentuk melalui interaksi oleh guru. Oleh karenanya, kualitas seorang guru dapat mempengaruhi kualitas murid yang diajarnya. Guru kencing berdiri, murid kencing berlari, begitu kata pepatah. Peran vital guru di bidang pendidikan inilah kiranya cukup untuk menjadi alasan mengapa kualitas guru perlu diperhatikan. 

Data dan fakta pendidikan menyebutkan bahwa secara kuantitas, jumlah guru di Indonesia tidak mengalami masalah. Akan tetapi lain halnya bila bicara soal mutu dan kualitas guru, yang pada umumnya masih rendah. Sebagian besar guru di Indonesia belum memiiki gelar sarjana. Hingga saat ini baru sekitar 51 persen berpendidikan S1 sedangkan sisanya belum berpendidikan S1 (sumber: indonesiaberkibar.org). Namun mereka sudah mengajar di kelas-kelas SMA ataupun SMK. Memang sebuah gelar sarjana bukan menjadi tolak ukur penilaian kualitas seorang guru, tapi setidaknya gelar sarjana tersebut dapat menjadi indikator tingkat pendidikan para guru atas dasar syarat sertifikasi. 
 
Distribusi Kualitas 

Dengan masalah yang sudah disebutkan di atas kiranya perlu mencari cara untuk dapat memeratakan distribusi guru di Indonesia. Tidak hanya secara kuantitas, bahkan pula secara kualitas. Kendala besar yang harus dihadapi saat ini adalah: bagaimana cara menempatkan guru berkualitas di daerah-daerah terpencil? Bukan berarti semua guru di daerah pedesaan atau daerah terpencil memiliki kualitas yang buruk, akan tetapi beberapa fakta lapangan mengatakan bahwa guru-guru di daerah tersebut banyak yang belum memenuhi standar kualifikasi minimal bagi seorang pengajar. Sekali lagi perlu ditekankan bahwa kualitas guru memiliki pengaruh besar pada kualitas muridnya. Berdasarkan pada argumen tersebut berarti pula bahwa peningkatan kualitas SDM di daerah pedesaan dan daerah terpencil harus dimulai dari peningkatan kualitas para pengajarnya di tingkat sekolah formal (SD, SMP, SMA). Peningkatan kualitas ini turut dibarengi dengan penempatan guru berkualitas di daerah pedesaan dan terpencil sebagai pengisi kekosongan. Sampai akhirnya guru-guru lokal muncul dengan kuantitas yang memadai serta kualitas yang mencukupi. 

Kesempatan Beasiswa

Salah satu cara untuk bisa meningkatkan kualitas para pengajar di Indonesia adalah dengan mengakomodir kebutuhan para guru akan pendidikan dan pelatihan. Namun sayang, banyak guru yang kesulitan untuk bisa membiayai dirinya sendiri. Di lain sisi pemerintahan lebih banyak memprioritaskan dana APBN pendidikan untuk membiayai murid yang putus sekolah. Padahal kedua hal tadi (peningkatan kualitas guru kualitas guru dan pembiayaan anak putus sekolah) harus diberikan perhatian secara simultan dan seimbang. 

Beasiswa adalah jawaban bagi para guru untuk bisa melanjutkan pendidikanya dan meningkatkan kualitasnya. Beasiswa bagi guru, terutama bagi mereka yang mengajar di daerah pedesaan dan terpecil harus diprioritaskan. Adanya beasiswa ini nantinya akan memberi kesempatan para guru untuk melanjutkan pendidikan S1 bagi mereka yang belum bersertifikat sarjana, ataupun melanjutkan pendidikan untuk mendapatkan keahlian mengajar dengan mengikuti pendidikan singkat Akta 4. Setelah selesai melakukan studi-nya, para guru tersebut harus kembali ke daerah asalnya dan mengajar kembali dengan membawa sejuta pengalaman dan ilmu yang baru. 

via indonesiaberkibar

Saat ini banyak pihak (CSR perusahaan, foundation, lembaga donor, dll) yang bersedia membantu memberikan beasiswa. Memang sayangnya beasiswa tersebut lebih banyak diberikan kepada birokrat pusat ataupun pengajar tingkat universitas. Masih jarang beasiswa yang khusus diberikan untuk guru-guru di tingkat SD, SMP, SMA. Namun bila kita optimis, ada ruang lobi yang bisa dilakukan oleh pemerintahan Indonesia (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan) lewat indonesiaberkibar untuk mengusahakan lembaga-lembaga pemberi beasiswa tersebut dapat memberikan porsi yang besar atau setidaknya sama, bagi para guru di daerah pedesaan dan terpencil. Sesuai dengan fungsi yang dimiliki indonesiaberkibar yaitu sebagai mitra bagi swasta untuk mengelola CSR dan dana sosial di bidang peningkatan kualitas pendidikan. Keberadaan beasiswa bagi guru di daerah pedesaan dan daerah terpencil akan memberikan daya tarik bagi para calon guru ataupun mereka yang telah menjadi guru. Beasiswa ini menjadi semacam insentif yang memfasilitasi guru untuk bisa mengenyam pendidikan dan pelatihan sehingga dapat terbentuk para pengajar  yang lebih berkualitas di daerah.

Bila target pertama tadi telah berhasil, yaitu membuat lembaga pemberi beasiswa mau membuka kesempatan bagi guru di Indonesia. Maka pekerjaan kedua yang harus dilakukan adalah memberikan pendampingan persiapan bagi guru-guru untuk bisa memenuhi syarat beasiswa. Untuk mendapatkan beasiswa memang memerlukan syarat yang cukup tinggi, terlebih lagi bila beasiswa yang ditawarkan merupakan beasiswa untuk sekolah di luar Indonesia. Untuk itu, Mendikbud dan indonesiaberkibar kembali berperan sentral dalam hal ini, sebagai pihak fasilitator peningkatan kualitas pendidikan. 

Semoga gagasan ini dapat menjadi kenyataan demi terciptanya kualitas pendidikan Indonesia yang semakin baik.  

Pandega Wiratama, 5 November 2012

2 comments:

  1. mantap bro, daftar juga ane buat S2 nh :)

    ReplyDelete
  2. ayoo cari beasiswa juag bro! Hahaha. Tenkyu udah mampir :D

    ReplyDelete